Atal Depari: Pembunuhan Wartawan Al Jazeera oleh Tentara Israel Ini Tidak Berperikemanusiaan, Harus Ada Penyelidikan Independen

DL/14052022/JAKARTA
---- Atal S. Depari, Ketua Umum Persatuan Wartawan
Indonesia (PWI) Pusat mengutuk keras pembunuhan wartawan Al Jazeera keturunan
Palestina berkebangsaan Amerika Serikat, Shireen Abu Akleh oleh pasukan Israel.
Menurutnya, besar kemungkinan penembakan dilakukan
tentara Israel saat Shireen meliput konflik yang terjadi di Kamp Pengungsi
Jenin, Tepi Barat, wilayah Palestina yang dijajah Israel.
Dalam pernyataan pers yang beredar Sabtu 14 Mei 2022, Atal
S. Depari menegaskan bahwa pembunuhan seorang wartawan, apalagi yang tengah
bertugas di lapangan, tidak hanya jelas-jelas melanggar hukum humaniter
internasional, tetapi juga merupakan kekejian yang sama sekali tidak
berperikemanusiaan.
“Apalagi sangat jelas bahwa Shireen sudah memakai rompi
bertuliskan besar-besar Press, ”kata Atal.
PWI Pusat mengutuk kekejian yang hingga saat ini
ditengarai dilakukan personel militer Israel itu. Boleh jadi upaya pembunuhan
tersebut seiring dengan kerapnya Shireen
melaporkan apa yang dilakukan tentara Israel di wilayah pendudukan
Palestina.
“Rekam jejak Shireen selama ini menegaskan bahwa dirinya
adalah seorang wartawan yang tak bisa membiarkan kekejaman dan ketidakadilan
terjadi di wilayah pendudukan Palestina, yang seolah telah normal dilakukan
aparat Israel,” kata Atal.
Aneka fakta kejahatan yang dilakukan tentara Zionis di
wilayah pendudukan Tepi Barat, antara lain, mengebom kantor Al Jazeera di Jalur
Gaza. Padahal, kantor itu juga menampung wartawan media AS, Associated Press
(AP).
“Diamnya sejumlah negara yang mengaku jawara HAM dunia,
begitu pula negara-negara Eropa, patut disayangkan dan kita nyatakan sebagai
perilaku memalukan di era keterbukaan ini,” kata Atal.
Sebagaimana digaungkan oleh berbagai lembaga
internasional, seperti UNESCO, Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian
Timur Tengah Tor Wennesland, Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi
Manusia, dan yang paling mutakhir, Dewan Keamanan PBB, PWI Pusat juga
menyerukan agar otoritas internasional yang berkompeten, misalnya Mahkamah
Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) menginvestigasi
kejahatan yang melanggar kemanusiaan tersebut.
Adili orang-orang yang bertanggung jawab dalam sidang
yang berkeadilan!
“Sulit rasanya kita menyerahkan keadilan kepada pihak
yang telah setengah abad lebih terbukti tak mampu bersikap adil, seperti zionis
Israel,” kata Atal.
Sebagaimana diketahui,
pada Rabu (11/5), jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, meninggal
dalam tugas karena dibunuh personel militer Israel, tepatnya penembak jitu,
tepat di kepala, atau bagian mata.
Shireen menjadi orang Amerika kedua tahun ini yang
dibunuh oleh Israel, negara yang notabene menjadi penerima utama bantuan
militer AS dan sekutu terdekat Washington di Timur Tengah.
Tampaknya karena itu, Juru Bicara Departemen Luar Negeri
AS, Ned Price, yang awalnya dengan cepat mengutuk pembunuhan itu dan menyerukan
penyelidikan, segera mengonfirmasi bahwa AS memercayai Israel untuk melakukan
penyelidikan sendiri dan tidak akan menyerukan penyelidikan. (lis)
Comments